SITU KELAPA DUA TANGERANG DULU DAN KINI

TANGERANG - Danau kelapa dua merupakan salah satu danau alami yang terletak di Kabupaten Tangerang tepatnya di depan Universitas Gunadarma Karawaci dan memiliki luas 375.000 m2. Pada awalnya danau ini memiliki luas 40 hektar. Danau tersebut mulai dikelola oleh pemerintah pada tahun 1995. Awalnya danau tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan sumber mata air Lippo Karawaci (Lippo Group) dan juga masyarakat sekitar dimana air di danau kelapa dua masih bersih.

Salah satu warga melaporkan bahwa dulu danau ini sangat jernih bahkan bisa digunakan untuk mandi dan juga banyak jenis ikan, mulai dari ikan Lele, Nila, Gabus, Sepat bahkan ikan Mas. Dihiasi dengan banyaknya bunga Teratai dan ribuan Eceng Gondok sehingga terlihat seperti pulau-pulau kecil jika dilihat dari atas.

“Dulu mah danaunya masih bisa buat nyuci baju sama mandi, terus ikannya dulu tuh Gabus sama Sepat tapi sekarang mah kebanyaknya ikan Mujair dan nyari Gabus nya sudah susah dicari”, tutur Ibu Tira, warga sekitar danau (15/5). “saya juga gatau kenapa ikannya jadi Mujair”, lanjutnya.

Seiring berkembangnya pembangunan, pada tahun 2000-an air di danau kelapa dua mulai menjadi kotor dan keruh. Lippo Group Karawaci dan juga warga sekitar tidak menggunakan air danau kelapa dua lagi sebagai SDA.

Pemerintah mulai benar-benar mengelola kembali danau tersebut pada tahun 2015 untuk dijadikan tempat wisata. Seperti dibangunnya taman, tempat kuliner dan wisata air seperti bebek-bebekan dan pemancingan ikan.

Meskipun danau Kelapa Dua sudah mulai ramai dikunjungi oleh masayarakat, beberapa kejadian buruk masih sering terjadi di sekitar danau Kelapa Dua. Dahulu danau Kelapa Dua belum terlalu banyak memakan korban. Seperti ada warga yang sedang mencari ikan lalu tenggelam dan anak-anak yang tiba-tiba hilang pada saat berenang serta banyak warga yang mengalami kesurupan menjelang malam hari.

“Dulu mah gak pernah ada kejadian seperti ini, sekarang mah setiap tahun sekali pasti ada aja korbannya. Semoga tahun ini mah jangan sampai ada dan tidak sedikit juga banyak yang kesurupan menjelang malam hari”, tutur Ibu Tira. (15/5)