Pilot Heli TNI AU Fariana Dewi : Saya Hidup di Dunia Laki-Laki
- Maulina Widyaningsih
- Apr 14, 2017
- 2 min read
Menjadi satu-satunya di dunia laki-laki bukanlah hal yang lumrah contohnya adalah Fariana Dewi Djakaria Putri seorang Kapten penerbangan. Perempuan yang pernah menempuh kuliah ini mengakui alasannya mnegundurkan diri dari kuliah dan mengubah haluannya menjadi seorang anggota militer diakuinya tak pernah dibayangkan, alasannya adalah karena ingin membuktikan bahwa perempuan tidak saja melakukan hal biasa tapi juga bisa melakukan pekerjaan di mana kaum hawa masih minoritas dan dia menjadi perempuan pertama yang menjadi penerbang helicopter di TNI AU.
Kariernya mlai menanjak pada tahu 2003 saat dilantik menjadi Wanita Angkatan Udara (Wara TNI- AU). Profesi ini setara Polwan dan juga Kowad walaupun profesi ini pun bukan hal yang lumrah bagi kaum perempuan. Fariana mengatakan belum mengetahui betul tentang profesinya saat pertama kali terjun, namun dia bersikeras untuk bertanggung jawab dengan pilihannya dan amanah yang di embannya , setelah menjadi Wara selama dua tahun lalu Fariana mengikuti seleksi pendidikan penerbangan untuk Wara. Dan akhirnya Fariana lolos dan dilantik menjadi Letnan 2 penerban, Fariana ditunjuk menjadi seorang pilot helicopter.
Kala itu menjadi seorang penerbang perempuan pertama merupakan hal yang sangat momentum, lalu akhirnya Fariana ditugaskan skuadronnya di Subang selama 8 tahun bertugas menjadi copilot, dan seiring berjalannya waktu Fariana ditugaskan menjadi Kapten pilot helicopter tersebut.
Hal yang paling lumrah saat wanita bekerja dibidang yang mayoritas laki-laki adalah datang bulan yang kadang dapat merubah mood, namun Fariana meyakini hal itu bukanlah menjadi penghalang untuk dirinya tetap professional dengan tugas yang diembannya. Justru menjadikannya membuktikan bahwa dirinya dapat melatih diri dalam keadaan sulit dan tetap logis dalam keadaan darurat.
Menurut Fariana para perempuan yang menutut kesetaraan haruslah juga professional. Fariana mengatakan, “ saya berharap, perempuan di luar sana, yang meneriakkan emansipasi yang ingin disetarakan dengan laki-laki – yang pasti kita harus profesional. Jangan hanya meneriakan kesetaraan tapi tidak punya ilmu dan kemampuan yang sama, kita harus bersaing secara sehat.
Sumber: Liputan6
Comments