Pemuda Ini Buta Setelah Perayaan Ulang Tahunnya

Perayaan ulang tahun adalah salah satu momen yang ditunggu-tunggu oleh sebagian orang untuk menghabiskan waktu bersama kerabat dekat. Ada banyak cara yang dapat dilakukan pada hari tersebut, mulai dari acara makan sederhana sampai hal-hal ekstrim yang seringkali dianggap cukup menyenangkan untuk dilakukan, seperti menyiramkan air, melemparkan tepung, sampai melemparkan telur busuk. Tidak ada yang tahu pasti sejak kapan kebiasaan ini berlangsung, namun nyatanya perayaan ini semakin lama semakin meluas dan banyak pihak yang telah menjadi korban.

Siapa sangka bahwa perayaan yang seharusnya menyenangkan justru berubah menjadi duka yang mendalam. Hal tersebut terjadi pada M. Yusuf, remaja asal Bogor yang kini duduk dibangku kelas 2 SMA. M. Yusuf harus menerima kenyataan bahwa mata kirinya buta setelah dilempari telur busuk oleh teman-temannya dihari pergantian umurnya. Cairan telur busuk tersebut tanpa diketahui masuk kedalam mata Yusuf dan membuat matanya iritasi dan menjadikannya buta.

Hal yang dialami Yusuf menjadi viral setelah sang kakak, Vie Eidelweis membagikan kisah pilu adiknya melalui halaman Facebooknya pada tanggal 1 April 2017. “Aku ingin mataku dapat melihat kembali,” ujar Yusuf seperti yang terlihat pada postingan tersebut. Sang kakak juga menambahkan bahwa Yusuf telah kekurangan kasih sayang orang tuanya sejak kecil dan membuat dirinya tinggal bersama neneknya.

Sampai saat ini postingan tersebut telah dibaca dan dibagikan ribuan kali yang juga mengundang beragam komentar. Banyak netizen yang prihatin dan menyayangkan hal tersebut karena bukannya menghasilkan suatu hal positif, melainkan dapat membahayakan orang lain. Mereka berharap agar kejadian seperti itu dihentikan sehingga tidak ada lagi Yusuf yang lain.

Sebenarnya boleh saja untuk merayakan hari ulang tahun seseorang, tetapi perlu diingat bahwa tidak semua cara dapat dilakukan terlebih dengan cara-cara yang ekstrim. Kejadian Yusuf bisa menjadikan pelajaran untuk semua orang terutama untuk yang masih melakukan perayaan tersebut, bahwa untuk mendapatkan kesenangan tidak perlu mengorbankan keselamatan, apalagi masa depan seseorang itulah yang menjadi taruhannya.

Sumber: KapanLagi