Novel Baswedan Jalani Operasi Mata untuk Bersihkan Air Keras
- Endah Dwi Narmi
- Apr 14, 2017
- 2 min read
Jakarta, CNN Indonesia – Selasa (11/4), Calon Gubernur Anies Baswedan menjenguk Novel di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading, Jakarta Utara. Usai menjenguk, Anies menyampaikan kepada awak media bahwa penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tersebut tengah menjalani operasi untuk menghilangkan sisa air keras di wajahnya.
Anies mengatakan bahwa Novel masih berada di ruang operasi dalam kondisi bius total untuk menjalani proses pembersihan cairan kimia yang ada di matanya dan tindakan selanjutnya akan ditentukan setelah proses pembersihan selesai.
Kemudian pasangan Sandiaga Uno dalam Pilkada Jakarta 2017 tersebut menerangkan bahwa bagian yang terkena siraman air keras adalah wajah, mata dan tangan, meskipun saat ini penanganan masih difokuskan pada kedua mata Novel.
“Mata yang cukup kena banyak, terutama mata sebelah kiri. Jadi ketika sesudah kejadian lalu dia jalan ada yang melempar dengan semacam cangkir dan dia kemudian berlari ke masjid lalu mencuci wajah di masjid,” terang Anies.
Sebelum Anies, ada Imam Masjid Al Ihsan Abdurrahim Hasan yang datang menjenguk Novel yang juga menjadi salah satu pengurus masjid tersebut, beliau mengatakan bahwa kondisi Novel sudah sempat sadar dan baru bisa melihat secara remang-remang.
Novel sempat menceritakan serangan yang dilakukan terhadap dirinya kepada aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) Haris Azhar saat mengunjunginya di ruang perawatan.
Novel diduga disiram air keras oleh dua orang tak dikenal pada Selasa pagi. Air keras tersebut membuat Novel tidak dapat melihat dengan baik, menyebabkan Novel menubruk sebuah pohon nangka di dekat rumahnya saat Ia akan kembali ke masjid usai disiram air keras.
Novel merupakan penyidik senior KPK yang sering menangani kasus besar, salah satunya dugaan korupsi proyek pengadaan e-KTP. Novel sempat dihadirkan ke persidangan terdakwa kasus e-KTP, Irman dan Sugiharto, untuk dikonfrontir dengan mantan anggota komisi II DPR dari Fraksi Hanura Miryam S Haryani.
Sumber: CNN Indonesia
Comentarios